Search This Blog

September 11, 2008

Napoleon itu Muslim!

Barangkali memang dia terlahir untuk memberi pelajaran kepada dunia. Kisahnya adalah sebuah pelajaran dan sebuah pembuktian bahwa yang tidak mungkin itu menjadi mungkin dengan kehendak-Nya. Dia adalah Napoleon Bonaparte, sang Jenderal dan Kaisar Prancis yang namanya berada pada urutan ke-34 dari Seratus Tokoh yang paling berpengaruh di dunia versi Michael H. Hart. 

Kisahnya hingga menjadi jenderal adalah sebuah kesaksian bahwa “there is will, there is way.” Bagaimana tidak, dia adalahseorang rakyat biasa. Orangtuanya berasal dari kelas rendahan. Ia juga bukan orang yang tergolong cerdas. Napoleon menduduki peringkat ke-46 dari 65 orang yang mengikuti pendidikan militer waktu itu.((Agustian, Ary Ginanjar. 2002. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual. Jakarta: Arga)) Karena ia punya visi yang kuat dan tinggi, ia berhasil menjadi orang number one di Prancis.

“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.”

(Al Qashas:56)

Cerita Napoleon tak berhenti hingga di situ. Ceritanya menjadi semakin bermakna saat 23 tahun sebelum kematiannya ia menyatakan dirinya sebagai seorang Muslim. Ia menyatakan ke-ISLAM-annya pada 2 Juli 1789. Berikut penuturan Napoleon yang pernah dimuat di majajalah Genuine Islam, edisi Oktober 1936 terbitan Singapura.i

“I read the Bible; Moses was an able man, the Jews are villains, cowardly and cruel. Is there anything more horrible than the story of Lot and his daughters ?”

“The science which proves to us that the earth is not the centre of the celestial movements has struck a great blow at religion. Joshua stops the sun ! One shall see the stars falling into the sea… I say that of all the suns and planets,…”

“Saya membaca Bible; Musa adalah orang yang cakap, sedang orang Yahudi adalah bangsat, pengecut dan jahat. Adakah sesuatu yang lebih dahsyat daripada kisah Lut beserta kedua puterinya ?” (Lihat Kejadian 19:30-38)

“Sains telah menunjukkan bukti kepada kita, bahwa bumi bukanlah pusat tata surya, dan ini merupakan pukulan hebat terhadap agama Kristen. Yosua menghentikan matahari (Yosua 10: 12-13). Orang akan melihat bintang-bintang berjatuhan kedalam laut…. saya katakan, semua matahari dan planet-planet ….”

Selanjutnya Napoleon Bonaparte berkata :
“Religions are always based on miracles, on such things than nobody listens to like Trinity. Yesus called himself the son of God and he was a descendant of David. I prefer the religion of Muhammad. It has less ridiculous things than ours; the turks also call us idolaters.”

“Agama-agama itu selalu didasarkan pada hal-hal yang ajaib, seperti halnya Trinitas yang sulit dipahami. Yesus memanggil dirinya sebagai anak Tuhan, padahal ia keturunan Daud. Saya lebih meyakini agama yang dibawa oleh Muhammad. Islam terhindar jauh dari kelucuan-kelucuan ritual seperti yang terdapat didalam agama kita (Kristen); Bangsa Turki juga menyebut kita sebagai orang-orang penyembah berhala dan dewa.”

Selanjutnya :
“Surely, I have told you on different occations and I have intimated to you by various discourses that I am a Unitarian Musselman and I glorify the prophet Muhammad and that I love the Musselmans.”

“Dengan penuh kepastian saya telah mengatakan kepada anda semua pada kesempatan yang berbeda, dan saya harus memperjelas lagi kepada anda disetiap ceramah, bahwa saya adalah seorang Muslim, dan saya memuliakan nabi Muhammad serta mencintai orang-orang Islam.”

Akhirnya ia berkata :
“In the name of God the Merciful, the Compassionate. There is no god but God, He has no son and He reigns without a partner.”

“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Tiada Tuhan selain Allah. Ia tidak beranak dan Ia mengatur segala makhlukNya tanpa pendamping.”

Daimbil dari : http://firman.web.id/?p=32

No comments:

Post a Comment