Search This Blog

August 24, 2012

PAKAIAN WANITA : HITAM ATAU BERWARNA?

Allah Ta'ala berfirman:
“Wahai anak adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepada kalian untuk menutupi aurat kalian dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda keku asaan Allah. Mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (Al-A’raf:26)

 

Allah Ta'ala berfirman lagi:
“Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).”(QS. 16:81)

Saya pernah baca dari beberapa postingan bahwa sesuai syar’i pakaian wanita muslimah itu harus berwarna hitam. Benarkah demikian? Saya cari tahu hadis-hadis yang bersangkutan, ternyata saya menemukan beberapa hadis sbb :

  • Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Pakailah pakaian berwarna putih! Karena itu adalah sebaikbaiknya pakaian. Dan kafanilah orang yang meninggal dunia di antara kalian dengan kain putih.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
  • Dari Sumurah ra., ia berkata: Rasulullah SAW, bersabda: “Pakailah pakaian berwarna putih. Karena pakaian putih adalah pakaian yang paling suci dan paling baik. Dan kafanilah orang yang meninggal di antara kalian dengan kain putih!” (HR. An-Nasa’I dan Al-Hakim)
  • Dari Al-Barra bin Azib ra., ia berkata: “Tubuh Rasulullah SAW, berukuran sedang. Saya pernah melihat beliau mengenakan kain merah, dan belum pernah melihat orang yang lebih tampan dari beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Dari Abu Juhaifah Wahab bin Abdullah ra., ia berkata: “Saya melihat Nabi SAW, di Mekkah. Beliau berada di Abthah dalam sebuah tenda berwarna merah terbuat dari kulit. Kemudian keluar dengan membawa tempat air wudhu’ Nabi SAW, ada orang yang membasahi diri dan ada yang hanya mengambil sedikit dari air wudhu’ itu. Nabi SAW, keluar dengan pakaian berwarna merah, terlihat putih betisnya. Beliau berwudhu’ dan Bilal beradzan, sayapun memperhatikan mulutnya yang ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan: “HAYYA ‘ALASH SHOLAAH” menoleh ke kanan, dan bila mengucapkan: “HAYYA ‘ALAL FALAAH” menoleh ke kiri. Kemudian ditancapkan tangkat di muka nabi SAW, dan beliaumelaksanakan sholat. Dan tiada anjing atau keledai lewat didepannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Adapun pakaian wanita yang berwarna bukanlah satu kesalahan selagi warna itu secara lojik itu tidak membawa kepada pandangan yang serong ataupun buruk terhadap dirinya. Ini kerana wanita pada zaman Nabi s.a.w, bahkan isteri-isteri dan anak perempuan baginda juga memakai pakaian berwarna. Begitu banyak riwayat yang membuktikan hal tersebut. Antaranya apa yang disebut oleh Aishah bint Sa’d:

“Aku melihat enam dari isteri-isteri memakai pakaian mu’asfar (berwarna merah)” (Riwayat al-Baghawi dalam Syarh al-Sunnah)

Mu’asfar bermaksud dicelup dengan ‘usfur iaitu sejenis tumbuhan yang menghasilkan warna merah. Said bin Jubair meriwayatkan bahawa beliau lihat sesetengah isteri Nabi s.a.w bertawaf di Kaabah memakai pakaianmu’asfar (Riwayat Ibn Abi Syaibah). ‘Umar bin Al-Khattab apabila melihat lelaki memakai warna mu’asfar, akan memarahi mereka dan berkata: “Tinggalkan ini untuk wanita” (al-Baghawi dalam Syarh al-Sunnah).

Dalam beberapa hadits atau atsar telah tetap bahwa sebagian kaum wanita shahabiyyat memakai pakaian berwarna selain warna hitam. Di antara hadits atau atsar tersebut adalah :

  1. Warna hijau.

    عن عكرمة أن رفاعة طلق امرأته فتزوجها عبد الرحمن بن الزبير القرظي قالت عائشة وعليها خمار أخضر فشكت إليها وأرتها خضرة بجلدها فلما جاء رسول الله صلى الله عليه وسلم والنساء ينصر بعضهن بعضا قالت عائشة ما رأيت مثل ما يلقى المؤمنات لجلدها أشد خضرة من ثوبها

    Dari ’Ikrimah : Bahwasannya Rifa’ah menceraikan istrinya yang kemudian dinikahi oleh ’Abdurrahman bin Az-Zubair Al-Quradhy. ’Aisyah berkata : ”Dia memakai khimar yang berwarna hijau, akan tetapi ia mengeluh sambil memperlihatkan warna hijau pada kulitnya”. Ketika Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam tiba - dan para wanita menolong satu kepada yang lainnya - maka ’Aisyah berkata : ”Aku tidak pernah melihat kondisi yang terjadi pada wanita-wanita beriman, warna kulit mereka lebih hijau daripada bajunya (karena kelunturan)” [HR. Al-Bukhari no. 5487].

  2. Motif kecil-kecil warna hitam, hijau, dan kuning.

    عن أم خالد بنت خالد أتى النبي صلى الله عليه وسلم بثياب فيها خميصة سوداء صغيرة فقال من ترون أن نكسو هذه فسكت القوم فقال ائتوني بأم خالد فأتي بها تحمل فأخذ الخميصة بيده فألبسها وقال أبلي واخلقي وكان فيها علم أخضر أو أصفر

    Dari Ummu Khaalid binti Khaalid : ”Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam datang dengan membawa beberapa helai pakaian yang bermotif kecil warna hitam. Beliau berkata :”Menurut kalian, siapa yang pantas untuk memakai baju ini ?”. Semua diam. Beliau kemudian berkata : ”Panggil Ummu Khaalid”. Maka Ummu Khaalid pun datang dengan dipapah. Nabi shallallaahu ’alaihi wasallam mengambil pakain tersebut dengan tanggannya dan kemudian memakaikannya kepada Ummu Khaalid seraya berkata :”Pakailah ini sampai rusak”. Pakaian tersebut dihiasi dengan motif lain berwarna hijau atau kuning” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari no. 5485].

  3. Warna kuning

    ولبست عائشة رضى الله تعالى عنها الثياب المعصفرة وهي محرمة

    ”Aisyah radliyallaahu ’anhaa memakai pakaian yang berwarna kuning ketika sedang ihram” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari secara mu’allaq yang kemudian di-maushul-kan oleh Sa’iid bin Manshuur dengan sanad shahih; lihat Mukhtashar Shahih Al-Bukhari 1/457 oleh Al-Albani. Hal yang serupa juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf, Kitaabul-Libaas waz-Ziinah 8/372 dengan sanad shahih].

  4. Warna merah

    عن إبراهيم وهوالنخعي أنه كان يدخل مع علقمة والأسود على أزواج النبي صلى الله عليه وسلم فيراهن في اللحف الحمر

    "Dari Ibrahim (An-Nakha’i) bahwasannya ia bersama ’Alqamah dan Al-Aswad masuk menemui istri-istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam. Maka ia melihat mereka mengenakan mantel berwarna merah” [Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf, Kitaabul-Libaas waz-Ziinah 8/371].

 

Sumber :

http://abul-jauzaa.blogspot.com/2008/06/warna-pakaian-akhwat-hitamgelap.html

http://tafsiranmanusia.blogspot.com/2012/05/nahl-81-100.html

http://bocahbancar.files.wordpress.com/2010/10/riyadus-shalihin-buku-02.pdf

http://drmaza.com/himpunan_fatwa/?p=70

http://pakfakih.wordpress.com/2011/10/10/pakaian-menurut-hadits/

http://fkimuikabogor.wordpress.com/2011/06/16/terjemahan-hadits-shahih-muslim-kitab-pakaian-dan-perhiasan-part-1/

http://islamic.net63.net/muslim/b37_pakaian_dan_perhiasan.htm

Fatwa-fatwa Kontemporer
Dr. Yusuf Qardhawi
Gema Insani Press

No comments:

Post a Comment