Islam telah mantap di Yastrib. Shalat lima kali sehari secara teratur didirikan secara berjamaah. Ketika waktu shalat tiba, masyarakat akan berkumpul di tempat mesjid yang sedang dibangun. Masing-msing menentukan waktu dengan melihat posisi matahari di langit, atau lewat tanda awal terbitnya matahari di ufuk timur, atau tenggelamnya di ufuk barat. Namun pendapat mereka dapat berbeda-beda. Maka Nabi merasa perlu adanya suatu cara memanggil masyarakat untuk shalat ketika waktunya tiba. Pada mulanya, beliau berpikir untuk menunjuk seseorang untuk meniupkan terompet seperti yang dilakukan kaum Yahudi, tetapi beliau kemudian memutuskan untuk menggunakan genta yang terbuat dari kayu, naqus, seperti yang dilakukan umat Kristen di Timur pada waktu itu. Maka 2 lembar kayu dibentuk denta untuk kegunaan itu.
Namun genta itu akhirnya tidak pernah digunakan karena pada suatu malam, seorang Khazraj, Abd Allah ibn Zayd, yang ikut dalam Aqabah Kedua, bermimpi. Dia menceritakannya kepada Rasulullah.
Dalam mimpi itu ada seseorang lewat didepanku mengenakan dua baju berwarna hijau dan ia membawa naqus. Lalu aku bertanya kepadanya,
"Hai Hamba Allah! Maukah engkau menjual naqus itu kepadaku?"
"Apa yang akan kau lakukan dengannya?" ujar lelaki itu.
"Ia akan kami gunakan untuk memanggil orang-orang untuk shalat." jawabku.
"Maukah engkau bila kutunjukkan satu cara yang lebih baik?" tanyanya.
"Cara apa itu?"
"Hendaknya engkau mengucapkan,
Allahu Akbar Allahu Akbar , lelaki berbaju hijau mengulangi takbir sebanyak 4 kali.
Asyhadu alla ilaha illallah
Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah
Hayya 'alash sholah (2 kali)
Hayya 'alal falah (2 kali)
Allahu Akbar Allahu Akbar
La ilaha illallah
Nabi menegaskan bahwa mimpi Abd Allah itu benar. Maka beliau menyuruh dia pergi ke Bilai agar ucapan yang didengar dalam mimpinya itu diajarkan kepadanya.
ohh begitu
ReplyDelete