Saya sebetulnya tidak begitu surprise begitu melihat hasil statistic blog ini, hingga saat ini "Hamil di luar Nikah" adalah judul yang paling banyak di akses.
Saya hanya ingin berbagi kepada yang sedang bermasalah, true story.
Suatu saat, Umar berpikir bahwa kesalahan fatal yang telah dibuatnya membuat dia tidak berani lagi melangkah ke masa depan. Bagaimana tidak, karena kecerobohan masa lalunya, dia telah membuat seorang wanita hamil dan mereka mempunyai anak dari hubungan itu. Untuk menikah, Umar tidak bisa. Alasannya klise : dia tidak cinta dengan wanita itu. Katanya, "waktu hal itu terjadi, kami melakukan itu karena sama-sama suka. Sudah dewasa dan tahu betul konsekuensi yang harus ditanggung."
Tapi, begitu hamil, ternyata wanita, ratih, tidak bisa menerima begitu saja. Terlanjur hamil dan harus menanggung malu, dia minta dinikahi.
Namun sampai anak itu lahir, hingga berumur 1.5 tahun, Umar belum punya keberanian untuk menikah dengan Ratih, tidak cinta, katanya.
Akhirnya, Umar jatuh cinta pada wanita lain. Kali ini, Nina, wanita yang cukup sulit didekati. Untuk mendapatkannya Umar harus berbohong, dia tidak bisa mengakui kalau dia sudah punya anak dengan wanita lain, di luar nikah. Tapi Ratih yang tahu hal itu, tidak bisa tinggal diam. Ratih menghubungi Nina dan menceritakan keadaan yang sebenarnya.
"Kalau memang demikian, Saya kan minta umar bertanggung jawab terhadap kamu." ujar Nina.
"Tidak! Jangan! Dia sudah bilang, wanita yang ingin dia nikahi adalah kamu Nina, bukan Saya. Dia tidak pernah mencintai Saya, bahkan sampai Saya melahirkan anaknya sekalipun!"
"Lalu? Apa yang bisa Saya bantu?" tanya Nina. Ratih menggeleng, tidak tahu.
Nina tidak habis pikir kenapa Umar berbuat demikian, tapi Umar berdalih, "Walaupun Saya dibunuh dan disuruh menikahi wanita itu sampai tujuh kali, tetap Saya akan memilih mati. Saya tidak bisa hidup tanpa kamu, Nina..."
Nina bertanya dalam shalatnya, "Ya Allah, jika ini adalah jodohku maka tunjukkanlah..."
Tidak perlu berlama-lama, Umar datang melamar bersama keluarga besarnya, tiba-tiba saja, Nina sudah menjadi Istri Umar hanya dalam hitungan bulan. Tidak ada pacaran!
Waktu Saya tanya kenapa Nina mau menerima Umar, jawabnya singkat dan membuat Saya tertegun, "karena Allah Maha Penyayang, Maha Pemaaf. Selalu membuka pintu untuk menerima taubat seseorang.. lalu jika Umar dalam masa tobatnya yang sesungguhnya, kenapa Saya tidak menolong dia untuk bertobat dan menemani dia dalam pertobatan itu? Saya juga bukan manusia yang bersih dari dosa, kita tidak pernah tahu mana yang lebih baik di mata Allah, Saya kah, Kamu kah, atau Umar atau Ratih? Yang jelas, kita semua menuju ke arah sana, menuju cinta Allah."
Hm.. ternyata Nina menerima Umar, karena lillahi ta'ala. Mungkinkah?
Jadi, tidak perlu takut untuk menemukan jodoh baru bagi para pelaku dosa. Dosa sudah terjadi, yang penting, bagaimana kita melangkah ke depan dan berusaha agar tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.
Dari Anas bin Malik rodhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi, ia berkata, ”hadits ini hasan shahih.”)[1]
Pengampunan Dosa
Seberapa pun besar dosa seseorang Allah menjanjikan ampunan jika mau istigfar. Ampunan Allah akan menyebabkan terhapusnya dosa. Terhapusnya dosa menyebabkan terhindar dari azab dunia dan azab akhirat.
Siapa yang mau istigfar ketika berdosa maka dosanya terhapus meski puluhan kali dia lakukan tiap harinya. Dan dia terbebas dari predikat orang yang terus menerus dalam dosa. Ini semua menunjukkan betapa besar dan luasnya rahmat Alloh pada hamba-Nya. Maka celakalah seorang hamba yang mengetahui luasnya rahmat Alloh namun dia tidak berusaha untuk meraihnya sehingga terhalang dari rahmat-Nya.
Semoga istigfar menjadi rutinitas kita sebagaimana rutinitas Nabi kita. Beliau dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali beristigfar.
Marilah kita berbaik sangka kepada Allah, Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, m aka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832)
Bismillahir rohmaannir rohiim
ReplyDeleteDengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Allah memang Maha Penyayang
“Sungguh Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anak bayinya” [HR Bukhari dan Muslim]
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2011/09/21/allah-maha-penyayang-ar-rahiim-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D9%8E%D9%91%D8%AD%D9%90%D9%8A%D9%85%D9%90/
Bismillahir rohmaannir rohiim
ReplyDeleteAllah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
“Sungguh Allah lebih penyayang terhadap hamba-hamba-Nya daripada seorang ibu terhadap anak bayinya” [HR Bukhari dan Muslim]
Baca selengkapnya di:
http://media-islam.or.id/2011/09/21/allah-maha-penyayang-ar-rahiim-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D9%8E%D9%91%D8%AD%D9%90%D9%8A%D9%85%D9%90/