Search This Blog

February 12, 2008

Babi ....(lagi)

Technorati Tags: ,

Hikmah Pengharaman Babi & SARS - Flu Burung - Babi - (Ujian Ketaqwaan) Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka. Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, "Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram. Antara lain ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya? "Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.Mengetahui hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua ini? "Beliau menjawab, "Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia." Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut. Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya. Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya. "Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang memakannya. Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah. Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya : "Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman", halaman 130-131: "Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi?" Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihdt fi at Tafsr al Qur'anal Karm, halaman 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging babi : "Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi tersebut. Patut dicatat, hingga saat ini, generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini. Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi banyak sekali, di antaranya : Kolera babi, yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus, Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian. Penyakit pengelupasan kulit. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia. Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya. Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia -Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular - menyatakan : daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo. Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi. Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan hendaknya diperhatikan sebelum disantap. Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi. SARS - Flu Burung - Babi – Ketakwaan Belakangan ini kembali dunia diguncangkan oleh wabah mematikan bernama Flu Burung selang tak lama sebelumnya juga sempat terdengar luas dampak tersebarnya penyakit mematikan bernama SARS terhadap perekonomian negara-negara asia, dan untuk peristiwa terkini tidak tanggung-tanggung gelombang wabah ini disinyalir juga telah merambah bumi pertiwi Indonesia, yang 80% lebih penduduknya memeluk agama Islam sekaligus mengukuhkannya sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Untuk mengetahui seluk beluk Flu Burung dan korelasinya dengan binatang bernama babi, saya mencoba mengulas dengan singkat aspek tadabur ilmiyah yang bisa kita ambil bersama ketika melihat fenomena-fenomena alam yang terjadi (ayat-ayat kauniyah). Sebagian besar ulasan ini adalah terjemahan singkat dari makalah seminar "Virusinfektionen : Respirationstrakt, Nervensystem, Haut" oleh para mahasiswa jurusan Ilmu Virus (Virologie) di Universitätklinikum Heidelberg, Jerman. Untuk diketahui bahwa virus yang menyerang saluran pernapasan ada beberapa macam, diantaranya dibagi dalam 3 kategori yaitu: 1. Grippale Infekt (Influenza biasa disertai demam) : Rhino Virus, Corona Virus, Adeno Virus. 2. Infeksi virus yang menyerang anak-anak : Parainfluenza Virus, Respiratory Syncytial-Virus. 3. Influenza (Virusgrippe) : Influenza Virus. Dimana penyakit yang disebabkan oleh virus-virus kategori 1 dan 3 terdapat beberapa perbedaan, antara lain : a. Organ yang diserang oleh virus-virus kategori no. 1 meliputi hidung dan tenggorokan, sedangkan virus kategori no. 3 menyerang seluruh organ. b. Tahap awal penyakit akibat virus kategori no 1. lazimnya perlahan-lahan dan bertahap, sedangkan penyakit yang disebabkan oleh virus kategori ke 3. adalah secara spontan. c. Suhu badan si penderita yang terinfeksi virus kategori no 1. lazimnya perlahan-lahan naik sampai 38°C. Sedangkan penderita penyakit akibat virus kategori no. 3 panasnya relativ tinggi hingga melewati 38° sampai 41°C. d. Dan yang paling membedakan adalah penyakit akibat virus no. 1 jarang disertai dengan komplikasi, namun penyakit akibat infeksi virus kategori no. 3 disertai dengan bronchitis, pneumonie, otitis media, biokarditis. Di Jerman sendiri menurut makalah seminar tersebut 4 hingga 5 juta orang terinfeksi virus influenza setiap tahunnya dan sekitar 15.000 di antaranya meninggal dunia. Masih menurut penelitian yang sama kasus penyakit ini paling sering timbul di antara bulan Januari dan Februari setiap tahunnya. Sejarah juga mencatat bahwa pada tahun 1918-1919 di Spanyol 20 hingga 50 juta orang meninggal dunia akibat influenza, di Asia pada tahun 1957-1960 kira-kira 1 juta orang meninggal juga akibat influenza. Apakah Itu Influenza? a. Morfologie dan stuktur virus influenza. Virus influenza berasal dari Famili Orthomyxovirida. Virus ini berdiameter 80 - 120 nanometer. Di dalamnya mengandung RNA yang di kelilingi oleh lapisan Nukleoprotein. Lapisan luarnya terdiri atas lipida yang terdiri atas Haemaglutinin (H: H1,H2 etc.) dan Neuraminidase (N: N1,N2 etc.). Pada Influenza A di lapisan luar terdapat tambahan Ionenkanal-Protein M2. b. Macam-macam Virus Influenza : 1. Influenza A : Virus yang paling sering muncul, sangat variable (bervariasi, dapat bermutasi): antigenetic drift and shift. 2. Influenza B : Perantara virus ini hanya manusia, lebih sedikit variable di banding virus A. 3. Influenza C : jarang, hanya terjadi pada manusia, infersi yang tidak berbahaya, inapparent. Antigen terbukti terdapat pada Rachenabstrich (reak) dan Nasensekret (ingus). Virus Influenza dapat bervariasi (bermutasi) tergantung pada organisme yang akan diserang. Dan ini akan membuat sistem pertahanan tubuh kita bekerja keras untuk melawan virus yang beragam ini. Simplifikasinya dengan contoh, misal ada 2 jenis virus, yang pertama adalah virus yang mengandung H1 dan N1 dan yang terakhir virus yang mengandung H5 dan N2 di lapisan terluarnya. Dari 2 jenis virus (H1N1 dan H2N5) tersebut akan timbul jenis virus baru melalui mutasi (proses perubahan selaput luar protein dari virus secara perlahan) yang dikenal dgn proses antigen-drift. Dalam hal ini epidemi (penyebaran penyakit dalam sebuah populasi secara massal) sangat mungkin terjadi. Sedangkan melalui proses reassortment (proses perubahan selaput luar protein dari virus secara radikal) yang dikenal dgn antigen-shift, akan timbul jenis virus baru (H5N1) hasil silang dari 2 jenis virus diatas (H1N1 dan H2N5) yang memungkinkan timbulnya pandemi (epidemi dalam ruang lingkup lintas negara atau dunia). Virus jenis seperti yang terakhir disebut di atas (H5N1) -- yang timbul dari proses reassortment -- akan kita bicarakan lebih lanjut, karena virus influenza yang akhir-akhir ini menjadi pandemi di Hongkong, Vietnam dan di negara-negara Asia lainnya termasuk Indonesia muncul karena proses tersebut. Menurut penelitian Universitä> tsklinikum Heidelberg, virus influenza A pada unggas (H1N1 thn 1979) dan virus influenza A pada manusia (H3N2 thn 1968) berubah bentuk dengan proses reassortment genetik yang berlangsung di dalam tubuh babi. Dalam perkembangannya, babi menjadi hewan perantara virus influenza A tersebut (Reassortants 1985-1989). Maka dari situ muncullah jenis virus baru, yang mutan dan immun terhadap segala macam serum yang kita miliki. Virus jenis baru ini tentu saja patogen (merugikan) pada manusia dan hewan. Jenis virus baru ini sekarang kita kenal dengan virus SARS dan virus Flu Burung yang belakangan ini menyebabkan kematian pada manusia. Ibroh (Pelajaran) Dari penerangan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa babi merupakan perantara (Reassortants) penyakit-penyakit gawat yang timbul belakangan ini. Suatu hasil penelitian di Swiss mengatakan jenis kromosom yang ada pada tubuh babi mirip dengan kromosom yang ada pada tubuh manusia, sehingga dengan mudahnya suatu virus mengubah bentuk dengan melalui proses reassortment menjadi sebuah varian virus baru yang immun terhadap segala macam serum. Dalam ilmu kedokteran di Jerman hewan babi juga dikenal dengan sebutan "Bioreaktor" utk berbagai macam virus. Alhamdulillah sebagai seorang muslim kita sudah mengetahui sejak dulu bahwa Allah melarang kita memakan babi. Dari sini kita dapat mengambil hikmah mengapa kita tidak boleh menjadikan hewan babi sebagai makanan. Bertambahlah satu bukti kebenaran Al-Quran yang diturunkan kepada Rasulullah saw. 1400 tahun yang silam. Kebenaran Al-Quran ditunjukkan Allah kepada umat manusia baik itu muslim maupun non-muslim, bahwa babi adalah penyakit. Penyakit dalam arti penyebar penyakit, penyebab penyakit badan, atau pun penyakit dalam hubungannya dengan kelakuan manusia yang mengkonsumsinya. Seperti yang bisa kita lihat belakangan ini, manusia yang berkelakuan seperti babi yaitu free sex, pesta sex (orgy), gonta ganti pasangan, bahu membahu untuk menggauli wanita, mencari rejeki di tempat-tempat yang kotor dan lain sebagainya. Satu lagi kabar dari Jerman, Armien Meiwes sang kanibal dari Rottenberg, yang menghabisi nyawa sekaligus memakan lahap jasad pasangan homosexualnya, mengatakan dalam surat kabar Jerman "Hamburger Abendblatt" tanggal cetak 5 januari 2004, bahwa dia tdk menemukan perbedaan cita rasa antara daging manusia dan babi. Na'udzubillahi min dzalik. "Sesunguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti-bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman." (QS Asy Syu'araa' : 174) "Tetapi jika kamu menyimpang (dari jalan Allah) sesudah datang kepadamu bukti-bukti kebenaran, maka ketahuilah, bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Al Baqarah : 209) Semoga tulisan diatas semakin menambah keimanan kita sebagai muslim, dan mampu menjadi bukti kebenaran Al Islam bagi orang-orang yang belum beriman. Wallahu'allam bishshowab. KGS. Alfa Riza* Hannover (Jerman), 30 Januari 2004 *) Penulis adalah mahasiswa tingkat akhir jurusan Tekhnologi Pangan dan Persusuan Fachhochschule Hannover, Jerman. Koordinator Media dan Informasi Keluarga Muslim Hannover (KMH) Jerman." (wikan010203)

Credit to uploader.

1 comment:

  1. salam...saya ada satu persoalan...
    kenapa kita perlu membasuh tangan dengan tanah dan air selepas memegang anjing / babi?
    kalau boleh peri petikan dari al-quran amat saya hargai.

    terima kasih
    -jaja

    ReplyDelete