Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (An-Nuur : 31)
"Jilbab? kenapa kamu musti pakai jilbab? Kamu kan belum menikah Nak? Nanti mana ada laki-laki yang mau sama kamu..." begitu ujar seorang ibu kepada anaknya yang mengutarakan niatnya untuk dijilbab.
"Loe serius dijilbab nih? Kalau mau dijilbab mantapin niat dulu! Jangan ntar buka tutup buka tutup kayak seleb itu... malu!" kata teman-teman sesama wanita lainnya.
"Si Fulani dijilbab kan karena rambutnya agak botak dan putih kayak kena penyakit gituu... tau nggak? Makanya dia dijilbab..."
"Si Rani dijilbab karena dia patah hati sama pacarnya yang kawin sama perempuan lain.. kasihan ya..."
"Gue masih belum mau berjilbab, masih muda ini, ntar aja dijilbab kalau udah married! Lagian masih cinta sama gaya anak gaul lageee..."
Ya! Beribu alasan berbeda bagi wanita yang akhirnya berujung pada satu kejadian yang sama, menutup auratnya, jilbab! Ketaatan kepada Allah adalah urusan hamba dan Allah-nya. Tidak perlu menggunakan perantara. Jilbab juga merupakan ketaatan kepada hukum Allah. Ada yang langsung menerima dan ada yang sulit. Tapi tak apa, semuanya itu adalah proses.
Saya sendiri baru dijilbab setelah berumur 24 tahun. Waktu yang cukup lama untuk meyakinkan diri Saya sendiri dengan segala macam pendapat orang mengenai wanita berjilbab. Taku tidak dapat pekerjaan, takut tidak mendapatkan jodoh karena laki-laki yang lebih menilai wanita secara fisik, dll.
Jilbab juga masalah hidayah. Hidayah haruslah kita cari, jarang hidayah yang datang dengan sendirinya tanpa kita mencari tahu hidayah itu, kalaupun ada mungkin sangat jarang.
Malam hari, Saya teringat dengan ucapan Rasul pada waktu haji wadha (kalau tidak salah), "Aku meninggalkan 2 nasehat, 1 nasihat yang diam saja yaitu mati, dan 1 nasihat yang dapat berbicara yaitu Al Quran.."
Pikir Saya, Saya ingin bicara kepada Allah. Setelah tahajud, Saya membuka Al Quran secara acak! Dan yang mengagetkan semua ayat yang terbuka dan terbaca pada waktu itu adalah mengenai jilbab! Salah satunya adalah ayat diatas.
Ayat lainnya yang terbuka adalah :
QS 33 : 59.Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dan ditutup dengan :
QS 2 : 256. Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Tidak menunggu lama, besoknya saya langsung pakai jilbab.
No comments:
Post a Comment